Minggu, 27 November 2011

Sumberdaya Geologi

Sumberdaya Geologi


http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id/images/geologi/geologi%20%282%29.jpg
 












Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam. Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi. Jenis mineral logam seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah, dsb. Jenis mineral non logam seperti belerang, batugamping, gambut, dsb. Jenis energi yang banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas, batubara, dsb. Selain potensi sumberdaya yang cukup banyak tersedia, wilayah Indonesia juga merupakan zona-zona sesar, patahan dan deretan gunung api aktif yang memanjang dari ujung Sumatera sampai ke Maluku.
Jenis Sumberdaya Geologi:


Investor Cina Eksplorasi Pasir Besi Pantai Lumajang
TEMPO Interaktif, Lumajang: Investor Cina dikabarkan hampir menyelesaikan proses ekplorasi pasir besi di kawasan Pantai Selatan Kabupaten Lumajang, tepatnya di wilayah Kecamatan Yosowilangun dan Kunir.
Investor itu disebut-sebut diwakili oleh PT Indo Modern Mining yang berkantor di Jember tersebut mengantongi ijin ekplorasi hingga seluas kurang lebih 8.000 hektare.
Nurul Huda, Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Lumajang kepada Tempo siang ini mengatakan, kalau proses eksplorasi yang meliputi pengkajian dan penelitian terhadap potensi pasir besi tersebut sudah hampir selesai. Ijin ekplorasi selama satu tahun sejak Juli 2008 lalu.
Pada awal Juli mendatang kemungkinan besar ekspolrasi sudah selesai. “Hasil penelitian tersebut nantinya akan diberikan kepada pemerintah,” katanya. Berkaitan dengan cukup atau tidaknya waktu melakukan ekplorasi, pihak investor bisa memperpanjang waktu kalau memamg dipandang masih kurang.
Kalau memang eksplorasi sudah cukup, maka nantinya bisa dilanjutkan ke tahap eksploitasi. “Hanya sebelumnya harus membuat studi kelayakan serta analisa mengenai dampak lingkungan terlebih dulu,” katanya.
Nurul mengatakan, kalau berdasarkan informasi yang diperoleh dari investor, Kabupaten Lumajang mempunyai potensi cadangan pasir besi paling luas di Indonesia. Selain itu rata-rata kadar besinya antara 30 hingga 40 persen.
“Ini informasi yang kami peroleh dari beberapa investor yang telah datang pada kami,” katanya. Terkait dengan kepastian berapa yang akan diinvestasikan, Nurul belum bisa komentar.
Nurul juga mengatakan, kalau saat ini, pihak investor juga tengah mengurusi soal penanaman modal asing. “Diharapkan, pihak investor nanti bisa mendirikan industrinya di Lumajang,” katanya. Seperti diberitakan, saat ini hanya Pasir Semeru saja yang dieksploitasi. Sedangkan untuk pasir besi, beberapa kali selalu gagal menghadirkan investor.
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2009/06/09/brk,20090609-180887,id.html
kamis, 11/6/2009, 10:40 AM


Pemboran Dalam Dan Pengukuran Gas Dalam Lapisan Batubara Daerah Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

Eko Budi Cahyono
Kelompok Kerja Energi Fosi
Pengukuran kandungan gas dilakukan pada wilayah Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Pengukuran kandungan gas ini dimaksudkan untuk mengetahui akan adanya komposisi dan kuantitas kandungan gas yang ada pada sampel inti bor batubara dan pada seluruh seam batubara berdasarkan luas daerah pengaruh di wilayah penyelidikan. Hasil pengukuran kandungan gas ini selain untuk mengetahui akan kandungan gas batubara di wilayah tersebut, dapat digunakan sebagai acuan atau referensi pentingnya kandungan gas dalam hubungannya dalam masalah keselamatan tambang, khususnya untuk tambang dalam, dan secara umum sebagai dampak akan adanya pengaruh gas yang keluar terhadap lingkungan sekitar tambang. Tujuan lainnya dari pengukuran dan analisa kandungan gas ini adalah mencari seberapa besar sumber daya gas yang ada di dalam lapisan batubara sebagi potensi energi yang dapat dijadikan sebagai salah satu energi yang cukup potensial untuk dimanfaatkan bagi negara.
Secara umum batubara geologi daerah penyelidikan termasuk ke dalam Cekungan Pasir, dimana terdiri dari Formasi Warukin, Berai, Tanjung, dan Batuan Pra-Tersier. Dan Formasi Warukin dan  Tanjung merupakan formasi pembawa batubara. Terdapat singkapan batubara sebanyak 21 buah yang tersebar pada beberapa Formasi Warukin dan Tanjung dengan kemiringan rata-rata sekitar 25O. Dari pemboran diperoleh 12 seam batubara dimana ada tiga seam yan mempunyai ketebalan lebih besar dari 1 meter, yaitu Seam E dengan ketebalan 0,96 m, Seam I dengan ketebalan 2,27 meter dan Seam J dengan ketebalan 5,05 meter
Diperoleh total sumberdaya batubara untuk tambang dalam sebesar 107.364.977 ton dan sumberdaya batubara untuk pengembangan kandungan gas sebesar 112.733.226 ton. Kemudian sumberdaya kandungan gas batubara diperoleh sebesar 5,164,389,763 Cuft.  Secara komposisi, diperoleh gas O2 sebesar 519.715.517 cuft, N2 diperoleh sebesar 3.149.305.937 cuft, CH4 diperoleh sebesar 402.255.325 cuft dan CO2 diperoleh sebesar1.361.567cuft.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar